Tuesday 3 January 2017

Mengatasi Masalah Pada Mobil Toyota Agya

Mengatasi Masalah Pada Mobil Toyota Agya - Sejak pertama diluncurkan sebagai perdana mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia, Toyota Agya terus menerus mendapat respons positif dari kalangan masyarakat. Pada Maret 2015, penjualan Agya hampir mendekati Toyota Avanza yang selalu menjadi mobil paling diminati. Jangan heran, kebanyakan konsumen mengikonkan kata ‘LCGC’ dengan hatchback minimalis ini. Namun seperti tidak ada gading yang tidak retak, Toyota Agya yang lahirkan dari merek paling reliable ini juga tetap mempunyai masalah yang dikeluhkan oleh para pemakainya, meskipun masih tergolong mudah diatasi karena usianya juga yang masih muda.

Kali ini, kami akan mengulas serba-serbi mengenai pesaing seperti Honda Brio, Daihatsu Ayla, Datsun Go, dan Suzuki Karimun Wagon R ini. Dimulai dari sejarah singkat, masalah, data test, perawatan serta pilihan yang dapat dilakukan terhadap calon mobil yang banyak peminatnya ini





Keluhan Dan Solusi Toyota Agya

“Pada Umumnya, kebanyakan keluhan datang soal kabin yang kurang senyap dan getaran mesin”, jelas Perdana Abadi, Ketua Umum Toyota Agya Club (TAC). Salah satu yang dikeluhkan yaitu getaran berlebihan. Masalahnya pada Engine mounting, jadi getarnya sampai kabin bila putaran mesin 3.000 rpm keatas, atau digeber di tanjakan,” lanjut pria ramah tersebut. Technical Service Division TAM, Iwan Abdurahman menyebutkan bahwa mesin 3-silinder Agya secara  alami memiliki getaran yang lebih dibanding 4 silinder bahkan lebih, ntetapi engine mounting sungguh berperan untuk meredam getaran itu hingga minimal.

“Jika mau level getarannya sehalus model lain tentu akan sulit, tetapi bila sudah terasa mengganggu, silahkan dkonsultasilah ke dealer resmi. Jika terdapat masalah di komponen akan diperbaiki,” terang Iwan. Lalu ke dapan kabin pun dikeluhkan kurang senyap. Solusinya tentu bisa dipasang peredam kabin yang lebih. Yang terakhir yaitu soal penggantian Accu yang terkadang lebih cepat dibanding umurnya dari seharusnya. Selain disebabkan memiliki part elektronik yang lebih banyak, seperti EPS (Electronic Power Steering), Iwan juga menjelaskan bahwa jarang melakukan perjalanan jauh dan RPM selalu rendah, akan mengurangi umur aki. “Garansi Accu yang kita berikan selama dua tahun atau 50 ribu km kok,” tambahnya

Mengatasi Masalah Pada Mobil Toyota Agya    
Mengatasi Masalah Pada Mobil Toyota Agya  

Perawatan

Jika ada konsumen yang punya Toyota Agya yang bertransmisi Otomatis atau Manual, umur pakai paling tua tidak akan lebih dari 3 tahun. Itu dikarenakan kendaraan 1.000 cc ini, lahir kali pertama di 2013. Dengan usia pakai yang termasuk masih belia, maka masalah perawatan masih bisa diatasi bengkel resmi. “Hingga sekarang belum ada  bengkel non resmi yang dijadikan acuan,” terang Perdana Abadi dari Toyota Agya Club. Dari Toyota Agya baru ditangan, lakukanlah pengecekan air accu  dan tekanan angin ban setiap 2 atau 3 minggu sekali. “Dalam kurun waktu 1 bulan sekali, cek takaran oli pada mesin. Sesudah pemakaian 2 bulan, sudah waktunya mengecek filter AC dan oli,” papar pria yang mempunyai  Agya tipe G M/T ini.

Sementara itu jikaa berkaca pada buku panduan dari dealer Toyota Bandung, maka jadwalnya bisa dimulai dari pemakaian 1.000 km. 12 item yang dicek and ricek, seperti AC, pengereman, accu, belt, lampu, emisi gas buang, oli, baut roda, radiator, wiper dan kemudi. Berikutnya pada 10 ribu km dengan 16 item pengecekan. Terdapat 2 items yang sudah saatnya dilakukan penggantian, yitu oli mesin dan  filter oli. Kelipatan 10 ribu (20 ribu) semakin banyak part yang harus dicek yang bisa dilakukan dan lebih kurangnya 19 item. Urusan penggantian, kurang lebih hanya terdapat pada 3 item (filter udara, oli mesin, udara dan busi). Servis selanjutnya disarankan setiap setelah Mobil Toyta Agya menempuh jarak  kelipatan 10 ribu km.

Lantas bagaimana dengan anjuran penggantian oli setiap 5 ribu km? Seperti pada kebanyakan mobil-mobil modern. Anwar dari Spare Parts bagian di Astrido kelapa Gading menyebutkan, hal itu kalau bisa dilakukan bila sering melewati kemacetan di Bandung.  “Bnadung kan sangat berdebu dan terbilang macet, kalau jarang kena sih tidak masalah, ganti oli tetap 10 ribu km,” terang Anwar. Kelebihan memiliki Agya yaitu biaya servis yang juga terbilang murah, lebih terjangkau dibanding seluruh line-up Toyota keluaran baru, soal jasa dan spare partsnya. 

Servis besar di km 40 ribu misal, untuk jasa biaya servis Rp 446 ribu dan parts-nya Rp 731 ribu. Begitu juga yang termahal saat km 80 ribu, jasanya terbilang Rp 520 ribu saja dan parts-nya Rp 858 ribu. Harga dibandrol Rp 800 ribu untuk ganti kopling dan jasanya sebesar 400 ribu. Sementara satu set shok breaker depan bisa diganti dengan harga Rp 358 ribu, dan biaya pemasangan Rp 178 ribu, dan shok breaker belakang harga Rp 270 ribu, pemasangannya Rp 149 ribu.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.